Merapi dan Keraton Mistik Jawa
4 posters
Halaman 1 dari 1
Merapi dan Keraton Mistik Jawa
Jakarta - Gunung Merapi meletus. Letusannya mengundang banyak tafsir. Di balik itu, Gunung Slamet dan Gunung Dieng di Jawa Tengah berstatus waspada. Juga Gunung Bromo dan Gunung Semeru di Jawa Timur. Tanda apakah gerangan?
Inilah kalkulasi mistik soal itu. Boleh percaya boleh tidak, tapi inilah kepercayaan sebagian masyarakat Jawa. Jika tidak percaya anggap ini bagian dari pengetahuan tentang budaya. Namun kalau percaya, begitulah nenek-moyang manusia Jawa melihat jaman ke depan melalui tanda-tanda. Dalam keyakinan Jawa, tertib jagat sangat penting. Itu dalil aksioma. Alam dan manusia ciptaanNya, dan satu serta yang lain tidak boleh mengganggu, gangguan bersifat destruktif. Sebab jika satu terganggu yang lain krodit. Dan kroditisitas itu bersifat cakramanggilingan. Berlaku asas roda pedati yang berputar. Pengganggu akan terganggu dan kena ganggu.
Dalam menggambarkan tertib dunia itu, manusia Jawa memampangkan melalui sketsa kuasa dan keraton. Keraton ini bisa ditafsir sebagai kerajaan atau negara. Keraton pertama disebut sebagai Keraton Manusia yang diperintah manusia. Keraton kedua adalah Keraton Api yang berupa gunung-gunung berapi. Dan keraton ketiga adalah Keraton Laut yang kekuasaannya di lautan.
Jika Keraton Manusia bisa ditafsir penguasanya sekarang adalah Sultan Hamengkubuwono X atau Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia yang bisa berganti-ganti, maka Kraton Api justru lebih permanen. Juga sinyal mistik yang ditangkap darinya.
Kraton Api ini dalam keyakinan itu terbagi dalam tiga grade. Grade pertama dipandegani trah Mataram dan trah Majapahit. Trah Mataram itu diidentifikasi manjing (tinggal) di Gunung Merapi. Itu tersurat jelas dalam babad, saat Pajang menyerang Mataram, Panembahan Senopati berbagi tugas dengan Ki Ageng Selo, dan Gunung Merapi meletus membinasakan pasukan Pajang (de Han & de Graff).
Sedang trah Majapahit manjing di Gunung Lawu. Itu bisa dirujuk dari keyakinan mokswa-nya Raja Brawijaya di Alang-Alang Kumitir di Candi Cetho, Jenawi, dan bukti sejarah Candi Sukuh sebagai area ritus sang raja sehabis lengser keprabon dan madeg pandhito. (Turun tahta sebagai raja dan menjadi pendeta).
Kelak ketika Islam kian subur menjamur di Tanah Jawa, maka Gunung Lawu mendapat sebutan baru sebagai areanya Sunan Lawu, yang konotasinya sama, mimikri Brawijaya. Untuk apologia mitos ini, maka dalam serat digambarkan bagaimana prosesi Brawijaya masuk Islam yang tidak disetujui Sabdo Palon Noyo Genggong sebagai penasehat spiritual Brawijaya. Juga diikuti ancaman 'Sang Raja Demit' ini kelak membinasakan Tanah Jawa di lima ratus tahun sejak Brawijaya jadi mualaf. Padahal sejarah mencatat, Brawijaya wafat dan diperabukan di Candi Brahu.
Grade kedua adalah Keraton Api sekadar sebagai tanda. Gunung yang berfungsi seperti ini adalah Gunung Slamet yang bertindak sebagai tetenger (tanda) adanya kebaikan. Gunung Dieng sebagai tetenger nikmatnya mereka yang melakukan kebaikan yang disimbolisasikan dengan Istana Kahyangan. Dan Gunung Bromo sebagai tetenger penggembira. Amuk akan tambah njegadrah (berkobar-kobar) jika Gunung Merapi meletus diikuti dengan letusan Gunung Bromo. Kalau ini terjadi, maka dalam keyakinan Jawa ada kemungkinan suksesi di Tanah Jawa terrealisasi.
Sedang grade ketiga adalah Kraton Api sebagai kekuatan konstruktif, pinandito, dan gunung sepuh (tua). Gunung yang masuk kategori ini adalah Gunung Kelud yang berada di wilayah Kediri dan Blitar. Gunung ini diyakini sebagai manjing Raja Jayabaya yang akan datang di akhir jaman yang dijemput senopati Tunggul Wulung.
Nama ini acap dikaitkan dengan Kristenisasi di daerah Mojowarno. Tokoh asal Pati sebagai cikal-bakal Kristen Jawi Wetan itu menyebut dirinya Kiai Tunggul Wulung yang kelak ‘melahirkan’ Kiai Sadrach (1835) yang mengamalkan sinkretisme Kristen. Dia merasa terdapat kemiripan antara Nabi Isa dan Raja Jayabaya, serta melakukan dakwah itu setelah turun dari bertapa di Gunung Kelud (van Akkeren).
Gunung lain yang masuk klasifikisai gunung tua adalah Semeru. Gunung ini simbol kearifan, kesaktian, dan peredam gejolak amarah. Gunung Semeru diyakini tempat bertapanya Semar. Tokoh wayang ini merupakan personifikasi orang Jawa yang sempurna. Berwatak rendah hati, sederhana, ikhlas menerima suratan miskin, hidup di desa, tapi punya kewaskitaan dan kesaktian luar biasa. Ini senjata pamungkas kalau sewaktu-waktu dinista dan dizalimi penguasa.
Sedang Kraton Laut diperintah perempuan dengan nama bervariasi tetapi satu. Ada yang menyebut Dewi Lanjar, Nyi Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, atau Nyi Loro Kidul. Dalam mitos tokoh ini dekat dengan Mataram. Konon pernah bertemu dengan Panembahan Senopati di Parang Kusumo, pernah sua dengan Sunan Kalijogo di Gua Langse, dan bercinta dengan Sultan Agung sambil mengitari dunia.
Namun itu semua hanyalah simbol. Ekspresi dari keyakinan Jawa tentang sangkan-paraning dumadi. Tentang asal dan akhir manusia. Dari pertemuan lingga (kemaluan laki-laki disimbolkan gunung) dan yoni (kemaluan perempuan disimbolkan lautan) menjadi embrio, lahir, hidup, dan kelak kembali ke asal tanah (serat wirid hidayat jati). Namun simbol-simbol yang sangat filosofis itu inheren terkandung perspektif kejadian yang akan datang. Tertib dunia yang konotasinya harmoni merupakan pakem soal itu. Artinya, sebelum amuk laut dan amuk gunung ini mereda, masih akan ada amuk pamungkasnya. Itu adalah amuk di jagat manusia.
Berdasar kepercayaan itu, maka hari ini dan hari-hari yang akan datang suasana panas akan melanda negeri ini. Keributan rentan tersulut. Manusia gampang terpancing emosi. Perselisihan diselesaikan melalui adu phisik. Dan dari sisi politik, rebut kekuasaan, perang intrik dan fitnah tak terhindarkan. Ritme ini terus meninggi sampai semuanya reda kembali. Lahir kembali harmonisasi Kraton Laut, Kraton Api, dan Kraton Manusia. Namun jika Gunung Merapi bertahan dengan letusannya sekarang disusul letusan Gunung Bromo, gunung-gunung lain di luar Jawa dan diimbangi dengan tenangnya Gunung Semeru, Gunung Dieng, Gunung Slamet, dan Gunung Kelud, maka ini yang sangat bahaya bagi ketentraman negeri ini. Sebab situasinya akan chaostis yang mungkin saja disusul suksesi.
Dan sebagai penutup, sekarang kita amati pergerakan amuk gunung yang puluhan berstatus waspada itu. Kita cocokkan prediksi serat-serat kuno itu masih mempunyai relevansi atau tidak sambil introspeksi diri agar tidak terpancing emosi. Selain itu, kita juga jangan terlalu percaya dengan suratan ini. Sebab hakekatnya para pujangga yang menuliskan itu sedang mengamalkan sastra puja. Suratan metafisis untuk menambah spirit sang raja.
Jadi ngeri
Tapi ini kan cuma mitos dan belom ada kebenarannya
Inilah kalkulasi mistik soal itu. Boleh percaya boleh tidak, tapi inilah kepercayaan sebagian masyarakat Jawa. Jika tidak percaya anggap ini bagian dari pengetahuan tentang budaya. Namun kalau percaya, begitulah nenek-moyang manusia Jawa melihat jaman ke depan melalui tanda-tanda. Dalam keyakinan Jawa, tertib jagat sangat penting. Itu dalil aksioma. Alam dan manusia ciptaanNya, dan satu serta yang lain tidak boleh mengganggu, gangguan bersifat destruktif. Sebab jika satu terganggu yang lain krodit. Dan kroditisitas itu bersifat cakramanggilingan. Berlaku asas roda pedati yang berputar. Pengganggu akan terganggu dan kena ganggu.
Dalam menggambarkan tertib dunia itu, manusia Jawa memampangkan melalui sketsa kuasa dan keraton. Keraton ini bisa ditafsir sebagai kerajaan atau negara. Keraton pertama disebut sebagai Keraton Manusia yang diperintah manusia. Keraton kedua adalah Keraton Api yang berupa gunung-gunung berapi. Dan keraton ketiga adalah Keraton Laut yang kekuasaannya di lautan.
Jika Keraton Manusia bisa ditafsir penguasanya sekarang adalah Sultan Hamengkubuwono X atau Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia yang bisa berganti-ganti, maka Kraton Api justru lebih permanen. Juga sinyal mistik yang ditangkap darinya.
Kraton Api ini dalam keyakinan itu terbagi dalam tiga grade. Grade pertama dipandegani trah Mataram dan trah Majapahit. Trah Mataram itu diidentifikasi manjing (tinggal) di Gunung Merapi. Itu tersurat jelas dalam babad, saat Pajang menyerang Mataram, Panembahan Senopati berbagi tugas dengan Ki Ageng Selo, dan Gunung Merapi meletus membinasakan pasukan Pajang (de Han & de Graff).
Sedang trah Majapahit manjing di Gunung Lawu. Itu bisa dirujuk dari keyakinan mokswa-nya Raja Brawijaya di Alang-Alang Kumitir di Candi Cetho, Jenawi, dan bukti sejarah Candi Sukuh sebagai area ritus sang raja sehabis lengser keprabon dan madeg pandhito. (Turun tahta sebagai raja dan menjadi pendeta).
Kelak ketika Islam kian subur menjamur di Tanah Jawa, maka Gunung Lawu mendapat sebutan baru sebagai areanya Sunan Lawu, yang konotasinya sama, mimikri Brawijaya. Untuk apologia mitos ini, maka dalam serat digambarkan bagaimana prosesi Brawijaya masuk Islam yang tidak disetujui Sabdo Palon Noyo Genggong sebagai penasehat spiritual Brawijaya. Juga diikuti ancaman 'Sang Raja Demit' ini kelak membinasakan Tanah Jawa di lima ratus tahun sejak Brawijaya jadi mualaf. Padahal sejarah mencatat, Brawijaya wafat dan diperabukan di Candi Brahu.
Grade kedua adalah Keraton Api sekadar sebagai tanda. Gunung yang berfungsi seperti ini adalah Gunung Slamet yang bertindak sebagai tetenger (tanda) adanya kebaikan. Gunung Dieng sebagai tetenger nikmatnya mereka yang melakukan kebaikan yang disimbolisasikan dengan Istana Kahyangan. Dan Gunung Bromo sebagai tetenger penggembira. Amuk akan tambah njegadrah (berkobar-kobar) jika Gunung Merapi meletus diikuti dengan letusan Gunung Bromo. Kalau ini terjadi, maka dalam keyakinan Jawa ada kemungkinan suksesi di Tanah Jawa terrealisasi.
Sedang grade ketiga adalah Kraton Api sebagai kekuatan konstruktif, pinandito, dan gunung sepuh (tua). Gunung yang masuk kategori ini adalah Gunung Kelud yang berada di wilayah Kediri dan Blitar. Gunung ini diyakini sebagai manjing Raja Jayabaya yang akan datang di akhir jaman yang dijemput senopati Tunggul Wulung.
Nama ini acap dikaitkan dengan Kristenisasi di daerah Mojowarno. Tokoh asal Pati sebagai cikal-bakal Kristen Jawi Wetan itu menyebut dirinya Kiai Tunggul Wulung yang kelak ‘melahirkan’ Kiai Sadrach (1835) yang mengamalkan sinkretisme Kristen. Dia merasa terdapat kemiripan antara Nabi Isa dan Raja Jayabaya, serta melakukan dakwah itu setelah turun dari bertapa di Gunung Kelud (van Akkeren).
Gunung lain yang masuk klasifikisai gunung tua adalah Semeru. Gunung ini simbol kearifan, kesaktian, dan peredam gejolak amarah. Gunung Semeru diyakini tempat bertapanya Semar. Tokoh wayang ini merupakan personifikasi orang Jawa yang sempurna. Berwatak rendah hati, sederhana, ikhlas menerima suratan miskin, hidup di desa, tapi punya kewaskitaan dan kesaktian luar biasa. Ini senjata pamungkas kalau sewaktu-waktu dinista dan dizalimi penguasa.
Sedang Kraton Laut diperintah perempuan dengan nama bervariasi tetapi satu. Ada yang menyebut Dewi Lanjar, Nyi Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, atau Nyi Loro Kidul. Dalam mitos tokoh ini dekat dengan Mataram. Konon pernah bertemu dengan Panembahan Senopati di Parang Kusumo, pernah sua dengan Sunan Kalijogo di Gua Langse, dan bercinta dengan Sultan Agung sambil mengitari dunia.
Namun itu semua hanyalah simbol. Ekspresi dari keyakinan Jawa tentang sangkan-paraning dumadi. Tentang asal dan akhir manusia. Dari pertemuan lingga (kemaluan laki-laki disimbolkan gunung) dan yoni (kemaluan perempuan disimbolkan lautan) menjadi embrio, lahir, hidup, dan kelak kembali ke asal tanah (serat wirid hidayat jati). Namun simbol-simbol yang sangat filosofis itu inheren terkandung perspektif kejadian yang akan datang. Tertib dunia yang konotasinya harmoni merupakan pakem soal itu. Artinya, sebelum amuk laut dan amuk gunung ini mereda, masih akan ada amuk pamungkasnya. Itu adalah amuk di jagat manusia.
Berdasar kepercayaan itu, maka hari ini dan hari-hari yang akan datang suasana panas akan melanda negeri ini. Keributan rentan tersulut. Manusia gampang terpancing emosi. Perselisihan diselesaikan melalui adu phisik. Dan dari sisi politik, rebut kekuasaan, perang intrik dan fitnah tak terhindarkan. Ritme ini terus meninggi sampai semuanya reda kembali. Lahir kembali harmonisasi Kraton Laut, Kraton Api, dan Kraton Manusia. Namun jika Gunung Merapi bertahan dengan letusannya sekarang disusul letusan Gunung Bromo, gunung-gunung lain di luar Jawa dan diimbangi dengan tenangnya Gunung Semeru, Gunung Dieng, Gunung Slamet, dan Gunung Kelud, maka ini yang sangat bahaya bagi ketentraman negeri ini. Sebab situasinya akan chaostis yang mungkin saja disusul suksesi.
Dan sebagai penutup, sekarang kita amati pergerakan amuk gunung yang puluhan berstatus waspada itu. Kita cocokkan prediksi serat-serat kuno itu masih mempunyai relevansi atau tidak sambil introspeksi diri agar tidak terpancing emosi. Selain itu, kita juga jangan terlalu percaya dengan suratan ini. Sebab hakekatnya para pujangga yang menuliskan itu sedang mengamalkan sastra puja. Suratan metafisis untuk menambah spirit sang raja.
Jadi ngeri
Tapi ini kan cuma mitos dan belom ada kebenarannya
rickySAKAU- Jumlah posting : 11
Join date : 22.11.10
Age : 27
Lokasi : Di Hatimu :maho:
Re : Merapi dan Keraton Mistik Jawa
njiir-_- eike jadi kesindir nih !
fahmiSAKAU- Jumlah posting : 161
Join date : 19.11.10
Age : 27
Lokasi : anywhere
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
rickySAKAU- Jumlah posting : 11
Join date : 22.11.10
Age : 27
Lokasi : Di Hatimu :maho:
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
fahmiSAKAU- Jumlah posting : 161
Join date : 19.11.10
Age : 27
Lokasi : anywhere
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
fahmiSAKAU- Jumlah posting : 161
Join date : 19.11.10
Age : 27
Lokasi : anywhere
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
trus siapa dooong ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
fahmiSAKAU- Jumlah posting : 161
Join date : 19.11.10
Age : 27
Lokasi : anywhere
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
fahmiSAKAU wrote:trus siapa dooong ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
gatau deh hehehehe
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
Naufal farhan eko ya?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:trus siapa dooong ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
gatau deh hehehehe
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
Co-Admin wrote:Naufal farhan eko ya?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:trus siapa dooong ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
gatau deh hehehehe
aneh banget
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
Co-Admin wrote:makanya...aanSAKAU wrote:aneh banget
apa?
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
what?aanSAKAU wrote:Co-Admin wrote:makanya...aanSAKAU wrote:aneh banget
apa?
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
Co-Admin wrote:what?aanSAKAU wrote:Co-Admin wrote:makanya...aanSAKAU wrote:aneh banget
apa?
sorry boss salah mencet emoticon
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
yee selind #septianmodeaanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:trus siapa dooong ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
gatau deh hehehehe
fahmiSAKAU- Jumlah posting : 161
Join date : 19.11.10
Age : 27
Lokasi : anywhere
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
fahmiSAKAU wrote:yee selind #septianmodeaanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:trus siapa dooong ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:lah ? Raden Naufal Farhan yee ?aanSAKAU wrote:fahmiSAKAU wrote:pikir sendiririckySAKAU wrote:Kesindir kenapa kakaaak?fahmiSAKAU wrote:njiir-_- eike jadi kesindir nih !
kayaknya eike juga ikut kesindir deh
bukannnn -____-
gatau deh hehehehe
maksud
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
maksud [/quote]
gatau
gatau
fahmiSAKAU- Jumlah posting : 161
Join date : 19.11.10
Age : 27
Lokasi : anywhere
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
gatau [/quote]fahmiSAKAU wrote:maksud
yee gimana sih
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
aanSAKAU wrote:gataufahmiSAKAU wrote:maksud
yee gimana sih [/quote]
dasar berdua kerjaannya ngejunk mulu...belajar sono...
Re: Merapi dan Keraton Mistik Jawa
dasar berdua kerjaannya ngejunk mulu...belajar sono...[/quote]Co-Admin wrote:aanSAKAU wrote:gataufahmiSAKAU wrote:maksud
yee gimana sih
situ sendiri gak belajar?
aanSAKAU- Jumlah posting : 226
Join date : 26.11.10
Lokasi : Depan Kompi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|